Monday, January 9, 2017

Kisah Kucing Mueeza, Kucing Kesayangan Rasulullah SAW

Kisah Kucing Mueeza, Kucing Kesayangan Rasulullah SAW
Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya.

Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, Baginda Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al-Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

10 Fakta Tentang Kucing Dalam Sejarah Islam

10 Fakta Tentang Kucing Dalam Sejarah Islam
Kehidupan manusia sepertinya tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya hewan peliharaan, terutama kucing. Kucing dan manusia memang sudah sangat lama hidup berdampingan, terkadang dalam sejarah manusia juga ditemukan beberapa riwayat atau sejarah bagaimana orang zaman dulu dalam memelihara kucing.

Dalam sejarah agama islam disebutkan bahwa Rasulullah SAW juga mempunyai peliharaan seekor kucing yang teramat beliau sayangi. Kucing peliharaan Rasulullah tersebut bernama Mueeza. Kamu pernah mendengar kisah kucing Mueeza peliharaan Rasulullah ? Kalo kamu belum pernah mendengar atau membacanya, kamu bisa ikuti kisahnya dibawah ini.
Kembali ke topik yang lagi kita bahas, dalam sejarah agama islam kucing telah dianggap sebagai binatang bersih dan harus kita sayangi. Bahkan dalam sebuah hadis diterangkan, ada seorang wanita yang masuk kedalam api neraka hanya karena mengikat seekor kucing dan tidak diberi makan. Ih serem.
Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai” (HR. Bukhari).
10 Fakta Tentang Kucing Dalam Sejarah Islam
Supaya kamu lebih sayang sama kucing dan binatang lainnya, langsung saja Mr. Felis akan memberikan 10 Fakta Tentang Kucing Dalam Sejarah Islam. Simak baik-baik ya.
  1. Sultan yang terkenal tegas dan berani dari dinasti Mamluk, Baybars Al Zahirs ternyata sangat menyayangi kucing, bahkan Sang Sultan membuat taman - taman khusus bagi kucing.
  2. Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, suaranya seolah-olah terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
  3. Istri Rasulullah SAW yang bernama Siti Aisyah  sangat menyayangi kucing dan merasa amat  sedih serta kehilangan pada saat ditinggal pergi oleh si kucing.
  4. Setiap kali Rasulullah saw menerima tamu, beliau selalu menggendong kucing kesayangan beliau yang bernama "Mueeza" dan menaruhnya di paha.
  5. Rasulullah SAW pernah memotong jubah beliau pada bagian lengan yang masih ditiduri seekor kucing hanya karena tidak ingin membangunkannya.
  6. Dalam sebuah hadist yang shahih, dikisahkan tentang seorang wanita Himyariyah Israiliyah yang dihukum siksa neraka karena tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri.
  7. Kaum sufi percaya bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.
  8. Para dokter muslim tempo dulu menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Sehingga dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang
  9. Abdurrahman bin Sakhr Al-Azdi, mendapatkan julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan) karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.
  10. Penghormatan untuk kucing oleh Para Tokoh Islam, pada abad 13 rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin khalifah bahkan termasuk porselen dan mata uang. Tidak itu saja, didunia sastra banyak penyair yang tak ragu untuk membuat sebuah syair bagi kucing - kucingnya yang karena telah menjaga buku buku sang penyair dari gigitan hewan seperti tikus dan serangga.
Setelah kamu baca fakta diatas, kamu harus lebih sayang sama si Kucing dan bukan hanya kucing saja tapi juga binatang lainnya. Karena bagaimanapun juga binatang tetap ciptaan Alloh SWT yang harus kita jaga dan rawat.

Wednesday, January 4, 2017

5 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan

5 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan
Kucing memang merupakan salah satu hewan peliharaan yang pemilih terhadap makanan. Mereka hanya memakan makanan sesuai yang dibutuhkannya. Terkadang mereka seperti tahu berapa banyak kalori dalam makanan yang dubutuhkan setiap harinya.

Namun bagi kucing yang terlalu pemilih terhadap makanan malah membuat kita jengkel. Alhasil berat badan si kucing semakin berkurang karena kita tidak tahu makanan apa yang mereka inginkan. Tapi, kondisi seperti terkadang terjadi karena memang kucing kesayangan kita sedang merasa kurang nyaman atau kurang sehat. Oleh karena itu sekarang Mr. Felis akan memberikan beberapa informasi mengenai penyebab kucing yang tidak mau makan. Berikut informasinya

1. Makanan Yang Kurang Menggugah Selera Kucing

Jika kucing kamu memalingkan hidungnya ketika ditawarkan makanan, pasti membuat kamu bingung dan kesulitan dalam menentukan makanan apa yang harus diberikan. Kucing cenderung akan mencari makanan di tempat lain jika ia tidak suka dengan makanan yang diberikan untuk tetap menjaga berat badannya. Jika kucing benar-benar tidak suka dengan makanan yang diberikan dan tidak mendapatkan akses mencari makanan sendiri di luar, maka kemungkinan ia akan kehilangan berat badannya.
Selalu pertimbangkan makanan yang akan kita berikan pada si kucing, pastikan bahwa mangkuknya selalu bersih dan dalam kondisi yang baik, mangkuk yang lama dan terdapat sisa makanan dapat membuat kucing tidak mau makan.

2. Cacing

Parasit usus seperti cacing adalah salah satu penyebab utama kucing kehilangan berat badan. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat menyebabkan implikasi kesehatan yang serius.
Jika kucing kita turun berat badannya namun tampaknya masih makan secara normal. Pastikan bahwa jadwal obat cacing si kucing terjaga dan gunakan obat cacing khusus kucing yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Kucing yang suka berburu mangsanya kemungkinan memerlukan obat cacing lebih rutin untuk menjaganya bebas dari parasit.

3. Stres

Kucing adalah hewan yang sangat sensitif, dan sangat mungkin terkena stres, jika terdapat perubahan rutinitas mereka. Jika kucing kita menjauhi makanannya karena stres, kemungkinan juga si kucing akan buang air sembarangan, mencakar furnitur di rumah, bersembunyi di dalam rumah atau pergi jauh dari rumah.
Penting untuk kita untuk dapat mengidentifikasi penyebab stres yang mengganggu kucing kita, seperti munculnya kehadiran hewan peliharaan lain, anak-anak yang mengganggu kucing, atau sesuatu lainnya. Perubahan seperti ada orang lain yang masuk ke rumah atau pindah rumah juga bisa membuat kucing stres, namun biasanya akan kembali normal setelah kucing dapat beradaptasi.

4. Usia Tua

Semakin tua usia kucing, secara alami, kondisi kucing juga akan menurun secara mental dan fisiknya. Hal ini juga dapat menyebabkan si kucing akan menurun berat badannya dan lebih pemilih terhadap makanannya. Namun ada beberapa cara yang dapat kita ambil untuk mengatasi masalah ini.
Ingat lah bahwa ketika kucing kita sudah tua, maka gigi mereka mungkin tidak dalam kondisi baik lagi, oleh karena itu si kucing memerlukan makanan yang lunak. Selain itu indra penciuman si kucing juga sudah berkurang, ia mungkin merasakan makanannya tidak lagi seenak ketika ia masih muda. Jadi cobalah untuk memberikan makanan yang memiliki bau yang sangat tajam untuk membantu kucing kita makan.
Setelah kucing kita bertambah tua (di atas usia delapan tahun) mereka juga perlu diberi makanan khusus untuk kucing senior, sehingga kebutuhan nutrisi khususnya dapat tercukupi.
Jika kita ternyata empat faktor diatas bukanlah penyebab si kucing kehilangan berat badan, maka faktor terkhir ini lah yang bisa menjadi asalan utamanya, yaitu masalah kesehatan.

5. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan juga menjadi salah satu alasan mengapa kucing turun berat badannya dan kehilangan nafsu makan. Banyak jenis masalah kesehatan yang dapat membuat kucing kehilangan berat badannya, ada beberapa masalah kesehatan yang dialami oleh kucing:
– Kanker, meskipun tidak semua penurunan berat badan pada kucing disebabkan oleh kanker, namun kucing yang terkena kanker akan mengalami penurunan berat badan. Gejala lain akibat kanker ada kehilangan nafsu makan, lesu dan suka bersembunyi.
– Diabetes, penyakit ini disebabkan oleh kegagalan tubuh kucing memproduksi hormon insulin. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan pada kucing, perubahan selera makan, minum air dalam jumlah yang berlebihan, buang air kecil lebih banyak dari biasanya, bergerak lamban, mungkin terkena infeksi saluran kemih dan memiliki nafas beraroma manis.
– Feline Infectious Peritonitis (FIP). Virus ini biasanya menyerang tempat-tempat dimana sejumlah kucing dipelihara dalam satu tempat (misalnya animal shelter, cattery, dll. Virus ini disebarkan melalui feses, tempat makan dan pakaiannya. Biasanya kucing yang terkena virus ini akan kehilangan nafsu makan, demam, kehilangan berat badan dan diare.
– Masalah Pencernaan, juga menjadi salah satu penyebab penurunan berat badan pada kucing. Gejala yang biasanya muncul seperti diare, berkurang nafsu makannya dan muntah-muntah. Masalah pencernaan yang biasa dialami kucing termasuk penyakit radang usus, alergi makanan atau infeksi tertentu.
– Sakit Gigi, jika kucing kita tiba-tiba berhenti makan dan mulai turun berat badannya, namun tampaknya si kucing sehat-sehat saja, maka itu bisa saja akibat masalah syang sederhana seperti sakit gigi. Meneteskan air liur dan menggaruk-garuk mulutnya bisa juga menjadi tanda bahwa ia sedang memiliki masalah pada giginya.

Kucing Bermata Kuning dan Biru Itu 'Tuli', Mitos atau Fakta ?

Kucing Bermata Kuning dan Biru Itu 'Tuli', Mitos atau Fakta ?
Kucing merupakan hewan yang sangat dekat dengan kehidupan manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Saking dekatnya, kucing menjadi peliharaan kesayangan manusia yang dijadikan teman dirumah. Banyak keunikan kucing yang menjadi daya tarik hewan tersebut untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan oleh manusia seperti bulunya yang lembut atau juga perilakunya yang mengemaskan. 

Selain keunikan dari bulu dan perilakunya, keunikan lainnya juga terdapat pada matanya. Kamu pernah melihat kucing dengan full berwarna putih polos bermata biru atau mempunyai warna mata berbeda yakni mata warna biru dan kuning (odd eye) ? Mungkin sebagian dari kalian pernah melihat kucing dengan kondisi fisik seperti itu.

Kebanyakan orang menganggap bahwa kucing dengan kondisi fisik bulu full berwarna putih dengan warna mata yang berbeda memiliki telinga "Tuli" ? Mitos ataukah Fakta ? Sebenarnya anggapan seperti ini hanyalah Mitos dan Faktanya memang ada beberapa kucing putih mempunyai telinga tuli sebagai cacat genetik atau bawaan. Sehingga belum tentu kucing dengan warna putih polos memiliki telinga tuli. Apalagi menurut riset hanya 10% dari populasi kucing yang memiliki bulu full berwarna putih polos, jadi kemungkinan kucing putih polos dengan telinga tuli sangat sedikit.
Kucing Bermata Kuning dan Biru Itu 'Tuli', Mitos atau Fakta ?

Biasanya kucing berbulu putih polos dengan mata sebelah kuning dan sebelahnya lagi biru (Odd Eye) memiliki kuping tuli sesuai letak matanya yang berwarna biru. Sehingga telinga yang satunya sesuai letak mata kuning sudah pasti normal. Sedangkan kucing putih polos dengan mata kedua-duanya berwana biru biasanya memilki telinga tuli dikedua telinganya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan karena lapisan Tapetum Lucidum pada mata berwarna biru tidak berkembang sempurna dan menyebabkan gangguan pada telinga si kucing. Kemungkinan telinga tuli lebih besar pada kucing putih polos dengan kedua matanya bermata biru yaitu sekitar 60%-80% angka tersebut lebih kecil dari kucing putih polos Odd Eye yang hanya sekitar 30%-40%.

Jadi sebelum kamu membeli atau ingin mengadopsi seekor kucing, lebih baik kamu cek dulu deh pendengarannya. Kamu hanya perlu mengeceknya dengan cara menepukan tangan dari jarak yang agak jauh dari si kucing. Jika kucing tersebut langsung menengok atau merespon, berarti kucing yang akan kamu adopsi tidak mengalami gangguan pendengaran.
Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan komentar ya !